Candisari, Bansari (25/08) – Di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi, semangat literasi membaca di kalangan siswa semakin menurun. Hal ini dirasakan betul oleh SD Negeri 1 Candisari, yang meskipun telah memiliki program pojok baca, namun kini program tersebut tidak lagi terawat dan tidak ada kegiatan literasi rutin yang dijalankan. Menanggapi situasi ini, program giat literasi yang diluncurkan kembali oleh SD Negeri 1 Candisari merupakan hasil inisiatif kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro.
Dengan sasaran utama siswa SD Negeri 1 Candisari, program ini diharapkan dapat mengembalikan kebiasaan membaca yang mulai luntur. Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan terkait pentingnya literasi membaca yang diadakan di kelas. Penyuluhan ini dihadiri oleh para guru dan siswa SD Negeri 1 Candisari.
"Anak-anak perlu untuk memahami bahwa membaca adalah jendela dunia. Melalui buku, mereka bisa menjelajah berbagai tempat, memahami banyak hal, dan mengembangkan kreativitasnya," ujar Ibu Umi, kepala sekolah SD Negeri 1 Candisari.
Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi literasi membaca yang dipandu oleh Angel Oktavia Ristaofanita sebagai ketua program kerja Literasi. Setiap siswa diminta untuk memilih satu buku dari pojok baca yang kini telah dibenahi dan ditata ulang dengan buku-buku baru yang menarik. Sesi ini dilangsungkan selama 5-15 menit setiap harinya, di mana siswa diajak untuk membaca buku pilihan mereka dengan penuh antusiasme.
Bagusnya, program giat literasi ini bukan hanya berhenti pada sesi membaca saja, namun agar bisa memastikan pemahaman dan apresiasi siswa terhadap apa yang ia baca, setiap siswa diminta untuk menuliskan hasil literasinya pada modul literasi yang sudah disediakan, yang berisi beberapa pertanyaan reflektif yang membantu siswa mengungkapkan apa yang mereka pelajari dan rasakan dari buku yang ia baca.
Selama proses ini, guru-guru melakukan monitoring dan pendampingan, memastikan setiap siswa dapat menuliskan dengan baik dan mendapatkan manfaat maksimal dari kegiatan literasi ini. Pak Rendra, salah satu guru kelas 5, mengungkapkan bahwa metode ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca siswa tetapi juga memperkuat keterampilan menulis dan berpikir kritisnya.
"Saya sangat senang melihat antusiasme anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya membaca tetapi juga berdiskusi tentang apa yang mereka baca, menambah wawasan mereka dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis," kata Pak Rendra.
Salah satu siswa, Alvaro, kelas 5, berbagi pengalamannya. "Dulu saya jarang membaca buku, tapi sekarang saya jadi suka karena ada banyak buku baru yang menarik di pojok baca. Saya juga senang bisa menuliskan cerita tentang buku yang saya baca," ungkap Alvaro dengan senyum lebar.
Melalui program giat literasi ini, SD Negeri 1 Candisari berharap dapat menanamkan kembali kebiasaan membaca di kalangan siswa. Terlebih, program ini ditujukan juga untuk menciptakan budaya literasi yang kuat di lingkungan sekolah, sehingga siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan kreatif.
Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus mendorong kegiatan literasi dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan serta bermanfaat bagi siswa. Kegiatan literasi nantinya bisa memperkaya wawasan, juga membuka cakrawala baru bagi setiap pembacanya.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook