Candisari, Bansari (27/07) - Populasi balita stunting di Temanggung saat ini mencapai 7.143 anak, Desa Candisari merupakan salah satu penyumbang angka tersebut. Padahal, balita yang stunting tidak akan bisa mengejar perkembangan otak dan keterampilan sebaik balita yang tidak stunting. Hal ini akan menjadi masalah serius untuk 20-30 tahun kedepan dimana anak-anak ini yang akan memegang peran penting dalam negeri ini, Indonesia. Telah dilakukan wawancara kepada ibu kader kesehatan serta ibu menyusui setempat, ternyata alasan cukup banyaknya balita yang stunting antara lain adalah kurangnya pengetahuan terkait nutrisi yang harus dipenuhi ketika hamil maupun MPASI, serta masih banyaknya mitos bahwa balita tidak boleh diberikan makanan yang amis-amis.
Berakar dari masalah tersebut, melalui program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Diponegoro turut andil memberdayakan Ibu hamil di Desa Candisari. Bertajuk “Optimalisasi Potensi Desa Guna Mewujudkan Zero Stunting”, program kerja ini diharapkan mampu membekali ibu hamil serta kader kesehatan untuk bertanggung jawab atas kesehatan anak-anak di Desa Candisari.
Program ini dilaksanakan bersamaan dengan Kelas Ibu Hamil yang rutin dilakukan di Desa Candisari. Kegiatan ini melibatkan sejumlah 7 ibu hamil dan 30 kader posyandu dan bidan desa. Kegiatan ini berisi penjelasan mengenai nutrisi ibu hamil, ASI eksklusif, posisi dan perlekatan menyusui, dan MPASI yang kemudian dilanjutkan dengan Kelas Ibu Hamil yang diisi oleh bidan desa.
Berbekal ilmu di bidang kesehatan, Angellica Gynarossa Puspita, mahasiswi program studi Kedokteran, mengemas materi kesehatan ibu dan anak dengan bahasa yang mudah dipahami kalangan ibu hamil.
Materi yang disampaikan antara lain mengenal nutrisi ibu hamil, ASI eksklusif, posisi dan perlekatan menyusui, dan MPASI. Selain itu, dibahas juga berbagai mitos atau pertanyaan yang sering terlintas pada ibu hamil dan balita. Para ibu hamil dan kader dengan sangat antusias mengikuti edukasi tersebut.
Luaran program kerja monodisiplin ini berupa booklet. Lebih jauh dari itu, luaran yang diharapkan adalah terbukanya wawasan para ibu hamil dan kader sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan, serta hilangnya mitos-mitos di masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook